3/13/2017

Russia remains tight-lipped on Indonesia's weapons deal

Russia remains tight-lipped on Indonesia's weapons deal
 



            Almost one year since President Joko "Jokowi" Widodo's state visit to Russia, Moscow is still keeping Indonesia's planned weapons purchase under wraps.
            Russian Ambassador to Indonesia Mikhail Galuzin refused to venture into any details on the planned purchase, only noting on the readiness for dialogue and consultation on each item of Indonesia's interest.
            "Russia is ready for the broadest possible cooperation with our Indonesian friends in the areas of military and technical activities," Galuzin said during a briefing in Jakarta on Monday.
            Citing the positive relations in the military and technical fields between both countries, Galuzin said progress on the deal would be revealed in due course "as soon as there are concrete results."
            During bilateral talks with Russian President Vladimir Putin in May, Jokowi had presented a list of defense equipment the country had intended to purchase, which included Kilo-class submarines and Sukhoi Su-35 multi-role jet fighters.
            Indonesia has turned to Russia in its attempt to upgrade its military deterrence capabilities, with talks of procuring advanced Russian defense equipment and the joint production of ammunition and arms highlighted during talks between both leaders.
            The Southeast Asian country currently operates older iterations of the jet fighter, the Su-27 and Su-30. Indonesia only has two aging submarines in operation, despite its status as the world's largest archipelago. A cooperation with South Korea would soon see the country receive three more, albeit with inferior technology to that of the Russian Kilo class.(jun)

Rusia tetap bungkam pada kesepakatan senjata di Indonesia

            Hampir satu tahun sejak kunjungan kenegaraan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk Rusia, Moskow masih menyimpan rencana tersembunyi pembelian senjata oleh Indonesia

            Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menolak untuk menjelajah ke setiap rincian tentang rencana pembelian, hanya mencatat kesiapan untuk dialog dan konsultasi pada setiap item dari keinginan Indonesia.

            "Rusia siap untuk kemungkinan kerjasama luas dengan teman-teman kita Indonesia di bidang kegiatan militer dan teknis," kata Galuzin saat briefing di Jakarta, Senin.

            Mengutip hubungan positif di bidang militer dan teknis antara kedua negara, Galuzin mengatakan kemajuan kesepakatan itu akan terungkap pada waktunya "sesegera ada hasil konkret."

            Selama pembicaraan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Mei, Jokowi telah disajikan daftar alutsista negara berniat untuk membeli, yang termasuk kapal selam kelas Kilo dan Sukhoi Su-35 jet tempur multi-peran.

            Indonesia telah berubah ke Rusia dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pencegahan militer, dengan pembicaraan pengadaan peralatan pertahanan Rusia canggih dan produksi bersama amunisi dan senjata disorot selama pembicaraan antara kedua pemimpin.


            Negara Asia Tenggara saat ini beroperasi iterasi yang lebih tua dari jet tempur, Su-27 dan Su-30. Indonesia hanya memiliki dua kapal selam penuaan beroperasi, meskipun statusnya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Sebuah kerjasama dengan Korea Selatan akan segera melihat negara menerima tiga, meskipun dengan teknologi rendah dari kelas Kilo Rusia. (Juni)

sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2017/02/27/russia-remains-tight-lipped-on-indonesias-weapons-deal.html