Russia
remains tight-lipped on Indonesia's weapons deal
Almost one year since President Joko
"Jokowi" Widodo's state visit to Russia, Moscow is still keeping
Indonesia's planned weapons purchase under wraps.
Russian Ambassador to Indonesia
Mikhail Galuzin refused to venture into any details on the planned purchase,
only noting on the readiness for dialogue and consultation on each item of
Indonesia's interest.
"Russia is ready for the
broadest possible cooperation with our Indonesian friends in the areas of
military and technical activities," Galuzin said during a briefing in
Jakarta on Monday.
Citing the positive relations in the
military and technical fields between both countries, Galuzin said progress on
the deal would be revealed in due course "as soon as there are concrete
results."
During bilateral talks with Russian
President Vladimir Putin in May, Jokowi had presented a list of defense
equipment the country had intended to purchase, which included Kilo-class
submarines and Sukhoi Su-35 multi-role jet fighters.
Indonesia has turned to Russia in
its attempt to upgrade its military deterrence capabilities, with talks of
procuring advanced Russian defense equipment and the joint production of
ammunition and arms highlighted during talks between both leaders.
The Southeast Asian country
currently operates older iterations of the jet fighter, the Su-27 and Su-30.
Indonesia only has two aging submarines in operation, despite its status as the
world's largest archipelago. A cooperation with South Korea would soon see the
country receive three more, albeit with inferior technology to that of the
Russian Kilo class.(jun)
Rusia
tetap bungkam pada kesepakatan senjata di Indonesia
Hampir
satu tahun sejak kunjungan kenegaraan Presiden Joko "Jokowi" Widodo
untuk Rusia, Moskow masih menyimpan rencana tersembunyi pembelian senjata oleh
Indonesia
Duta
Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menolak untuk menjelajah ke setiap
rincian tentang rencana pembelian, hanya mencatat kesiapan untuk dialog dan
konsultasi pada setiap item dari keinginan Indonesia.
"Rusia
siap untuk kemungkinan kerjasama luas dengan teman-teman kita Indonesia di
bidang kegiatan militer dan teknis," kata Galuzin saat briefing di
Jakarta, Senin.
Mengutip
hubungan positif di bidang militer dan teknis antara kedua negara, Galuzin
mengatakan kemajuan kesepakatan itu akan terungkap pada waktunya "sesegera
ada hasil konkret."
Selama
pembicaraan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Mei,
Jokowi telah disajikan daftar alutsista negara berniat untuk membeli, yang
termasuk kapal selam kelas Kilo dan Sukhoi Su-35 jet tempur multi-peran.
Indonesia
telah berubah ke Rusia dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pencegahan
militer, dengan pembicaraan pengadaan peralatan pertahanan Rusia canggih dan
produksi bersama amunisi dan senjata disorot selama pembicaraan antara kedua
pemimpin.
Negara
Asia Tenggara saat ini beroperasi iterasi yang lebih tua dari jet tempur, Su-27
dan Su-30. Indonesia hanya memiliki dua kapal selam penuaan beroperasi, meskipun
statusnya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Sebuah kerjasama dengan
Korea Selatan akan segera melihat negara menerima tiga, meskipun dengan
teknologi rendah dari kelas Kilo Rusia. (Juni)
sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2017/02/27/russia-remains-tight-lipped-on-indonesias-weapons-deal.html